Manusia adalah makhluk yang sempurna.
Maka Manusia memiliki kewajiban untuk menjaga kesempurnaan tersebut
Dalam Q.S. At-Tin 95:4
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Terjemahan: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Kewajiban pertama seorang Manusia sebelum kewajiban tentang Wajib Shalat
Wajib puasa
Wajib zakat
dan kewajiban lainnya
Kewajiban pertama tersebut adalah menjaga penampilan kemanusiaan
Ada 2 hal bagaimana manusia menjadi penampilan kemanusiaan wajib kita lakukan
1. Tidak Mengubah yang Sudah Fitrah
Fitrah seorang manusia adalah memiliki akal dan pikiran.
Jika manusia mengikuti nafsunya, maka manusia tidak ada bedanya dengan hewan
Karena hal tersebut sudah merupakan fitrah seorang manusia untuk beribadah seperti menutup aurat, shalat dan ibadah lainnya.
Jika manusia tidak bisa melaksanakan ibadah, bisa jadi manusia tersebut lebih mengutamakan hawa nafsu ketimbang fitrahnya sendiri
Manusia juga tidak dibolehkan mengubah fisiknya, seperti operasi plastik dan hal-hal yang sangat marak saat ini. Kecuali jika terpaksa karena mendapat hal yang tidak diinginkan.
2. Tidak Melukai fisik atau menghilangkan nyawa
Ini tentu merupakan kewajiban yang harus kita lakukan.
Fisik dan Nyawa pemberian dari Allah ini wajib kita jaga.
Kita diberi amanah untuk terus menjaga pemberiannya.
Tentang hal ini Allah sudah mencatat peristiwa pertama kali pembunuhan berlangsung dalam Al-Quran Q.S. Al-Maidah 5:27
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Arti : Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS. Al-Maidah : 27)
Dalam ayat tersebut kita melihat bagaimana Allah tidak akan menerima amalan dari seseorang yang tidak menghargai nyawa.
Walau sebesar apapun kita berkorban, Allah tak akan menerimanya jika kita melukai fisik bahkan sampai menghilangkan nyawa.
Hal ini terjadi saat kita tidak bisa menahan hawa nafsu dan menyebabkan kita merusak diri sendiri.
Sumber : Kajian Ustadz Adi Hidayat, LC, MA
0 Comments